Tafsir Surat Al-Ashr dengan mengambil Tema “Membebaskan diri kita dari kerugian”

Dana Pensiun Telkom melaksanakan acara Binroh bertempat di Mushala Al Maslahat Gedung Dana Pensiun Telkom, Rabu 21 Januari 2024. Kegiatan Binroh kali ini mengkaji Tafsir Surat Al-Ashr dengan mengambil Tema “Membebaskan diri kita dari kerugian” yang dibawakan oleh Ustadz Masrukhul Amri.

 

‎وَالْعَصْرِۙ

Wal-'asr

Artinya: Demi masa,

‎اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ

Innal-insana lafi khusr

Artinya: sungguh, manusia berada dalam kerugian,

‎اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ࣖ

Illallazina amanu wa 'amilua-saalihaati wa tawaasau bil-haqqi wa tawaasau bis-sabr

Artinya: kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran.

Dalam pembahasannya, Ustadz Masrukhul Amri menyampaikan kandungan makna surat Al-Ashr yang menjelaskan bahwa seluruh manusia benar-benar berada dalam kerugian di dunia dan di akhirat serta tidak akan memperoleh suatu kenikmatan terkecuali mereka yang memiliki iman yang dilandasi dengan ilmu agama.

 

Memiliki iman yang dilandasi dengan ilmu agama dapat dilakukan dengan membiasakan untuk memanfaatkan waktu dengan baik, mengamalkan ilmu pengetahuan yang dimiliki, dan melakukan perbuatan baik serta saling mendukung dalam kebenaran dan kesabaran.

 

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang beriman dan beramal sholeh yang berusaha untuk menguasai seluruh aspek kehidupan, baik spiritual maupun dunia. Namun, tidak jarang terjadi bahwa ada orang yang terlalu fokus pada urusan akhirat tanpa memperhatikan kebutuhan dunia, atau sebaliknya.

 

Pentingnya memperhatikan aspek kebenaran dan kesabaran juga tidak bisa diabaikan. Dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar, termasuk dalam kegiatan berdakwah dan menasehati orang lain, kesabaran sangatlah penting, terutama ketika menasehati orang yang memiliki pemahaman yang berbeda atau yang lebih tua.

 

Tantangan lain yang sering dihadapi adalah meremehkan orang lain atau tidak sabar dalam menyebarkan kebenaran. Sebagai umat Muslim, menjaga hati yang sehat menjadi kunci, karena hati yang sehat akan mempengaruhi pikiran, ucapan, perilaku, dan karakter seseorang.

 

Keikhlasan dalam bertindak juga merupakan hal yang sangat penting dalam menjalani dinamika kehidupan. Melihat peluang hidup sebagai ajang untuk melakukan kebaikan adalah sikap yang baik, dan memahami tafsir Al-Quran dengan mendalam akan membantu dalam memperkuat keimanan dan amal sholeh seseorang.

 

Dengan menjaga hati yang sehat dan berusaha untuk menjadi orang beriman dan beramal sholeh, seseorang dapat menjauhkan diri dari kerugian dalam kehidupan ini dan mendapatkan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.

 

Demikian Ustadz Masrukhul Amri mengakhiri penyampaian untaian makna dan hikmah dari topik kajian kali ini, yang dilanjutkan dengan mengimami shalat Berjama'ah bersama seluruh peserta kegiatan sebagai penutup rangkaian acara.

Semoga apa yang telah disampaikan dapat menjadi pencerahan dan membawa keberkahan bagi seluruh insan Dana Pensiun Telkom.