Memulai Bisnis dari Nol

Teddy, usahawan muda, PENDI ASN yang ingin berbisnis karena ingin banyak berbagi

Sebagai upaya  optimalisasi Program Pensiun Berdaya Dapen Telkom yang sudah berjalan kurang lebih  2  tahun, di sela-sela bulan Ramadhan 1440 hijriyah, tepatnya tanggal 14 Mei 2020, Dapen Telkom menggelar business sharing session  melalui video conference  yang bertajuk   ‘Memulai Bisnis dari Nol’ yang dibawakan oleh founder & owner Martabak Hawaii, Rahman Setiady yang akrab disapa Teddy.

Teddy yang berdomisili di Surabaya  dengan bisnis Martabak Hawaii ini telah  memiliki kurang lebih 80 outletnya  di seluruh Indonesia hingga kota Kupang yang dicapai dalam kurun waktu 7 tahun.

Tangan dinginnya rasanya sangat pantas untuk kita simak ilmu praktis bisnisnya, pasalnya dia adalah seorang PENDI yang awalnya tidak memiliki bekal ilmu dan pengalaman yang mumpuni. Dia sudah bisa membuktikan kepada Indonesia bahwa  ‘bisnis memulai dari nol’ itu bukanlah sesuatu isapan jempol belaka untuk bisa berhasil dalam relatif waktu singkat.

Pertemuan Vidcon ini dipandu oleh Ari Sudrajat selaku Kabid Man dan Program Kepesertaan Dapen Telkom, diikuti oleh kurang lebih 40 orang Great Heroes dan pegawai Dapen Telkom yang cukup antusias menyimak dalam waktu  kurang lebih 1 jam yang diakhiri dengan session tanya jawab.

YANG PENTING ASAL TAHU ILMU & TRIKNYA

Sebagai PENDI ASN, banyak orang beranggapan bahwa ASN seperti halnya Teddy ini sudah nyaman bekerja dengan periode waktu yang sudah terukur,  sehingga banyak yang heran berubah haluan menjadi wirausaha yang dianggap akan memasuki zona yang kurang nyaman. Kenyataannya ia merasa sangat bersyukur justru saat ini semakin nyaman.

“yang penting  ‘asal tahu ilmu’ atau triknya. Sebagai ilustrasi ketika sebagai PNS 'pergi pagi pulang sore, dengan penghasilan yang relatif tetap tetapi sebagai pengusaha boleh jadi bekerja hanya pagi sampai siang sudah pulang,  namun penghasilan bisa dua kali lipat bahkan lebih”, ujar Teddy menyemangati audience.

Di sinilah freedom of time dan freedom of financial  yang selalu diimpikan banyak orang. Dengan mengikuti  sharing bisnis ini diharapkan peserta  yang akan terjun di bisnis akan menjadi seorang business leader. Untuk menjadi business leader ini harus mengetahui bagaimana cara-cara dan keterampilan apa yang harus dimilikinya.

Ada beberapa tahap yang harus dijalani oleh seorang business leader.

TAHAP I. Lima Tugas Utama Business Leader

Tugas  dan keterampilan yang harus dimiliki Business Leader antara lain:

1). Tentukan Masa Depan Anda (setting the future), dan ini bermula dari MIMPI.

Hal ini penting karena kita akan memasuki dunia baru. Kita fokuskan menuju apa yang akan kita tuju. Apakah kita mau fokus atau tidak untuk berbisnis.  Jika kita tak punya tujuan atau tujuannya kurang  jelas  termasuk alasan atau motivasinya (strong why)  biasa-biasa saja, maka akan sulit mencapai tujuan.

Dengan begitu kita harus mampu menentukan tujuannya ke mana dan mengapa harus kita ingin capai serta bagaimana untuk mencapai tujuan tersebut. Tentukanlah  semua ini mulai sekarang. Dan harus punya why atau alasan yang kuat. Ketika kita punya motivasi dan alasan yang kuat, maka ketika gagal akan tidak mudah untuk jatuh atau menyerah.

2). Mendatangkan INCOME dengan keterampilan atau kemampuan menjual (selling) .

Karena bisnis ini harus mampu mendatangkan income kepada  diri kita sendiri.  Kalau kita tidak bisa menjual, maka ada istilah  'kantong kering, kepala pusing,  istri uring-uring'.

3). Kemampuan  atau keterampilan  membangun  the winning team.

Karena bagaimanapun anggota tim itu merupakan suatu kesatuan yang fundamental yang sangat penting dalam membangun usaha bisnis. Oleh karena itu bangunlah great team.

Buatlah usaha yang bisa dilakukan oleh suatu tim. Ketika satu orang sakit, bisnis itu masih bisa jalan,  berbeda seperti tukang cukur ketika sakit sudah tidak bisa menghasilkan uang karena tidak punya tim. Tapi perlu disadari bahwa ketika timnya tidak berjalan dengan bagus,  maka usahanya pun tidak bagus pula. Jika kita ingin bisnis ini besar, maka bentuklah tim berdasarkan keahlian yang memiliki fokus pada tujuan perusahaan.

4).  Membangun great system (set up system)

Contohnya adalah membuat SOP bisnis. Hal ini penting agar bisnis ini tidak tergantung pada satu orang. Bisnis itu tetap bisa berjalan dengan baik tanpa ada kehadiran owner. Keren kan jika 'Bisnisnya jalan, pengusahanya jalan-jalan'.

5). Kemampuan mengelola keuangan.

Kemampuan  ini banyak berkaitan dengan bagaimana mengatur uang yang berjalan/diputar (cashflow)  maupun menentukan bagaimana modal usaha untuk dikembangkan/disimpan. Kebanyakan kesalahan bisnis salah satunya adalah tidak bisa membedakan mana keuangan untuk keluarga maupun untuk bisnis sehingga berakibat tumpang tindih.

TAHAP II.  Setelah menguasai lima faktor di atas semua, maka ada faktor-faktor lain yang cukup fundamental dimiliki oleh seorang busniness leader, antara lain:

1). Belief.

Jadi di sini ditanamkan mindset kita dengan mengedepankan positive thinking berkaitan dengan rencana dan prediksi apa yang akan terjadi bisnis ke depan. Yang membuat bisnis ini sulit berjalan adalah  karena banyak yang merasa ketakutan pada saat memulai bisnis,  seperti takut gagal atau tidak punya modal dan sebagainya.

2). Dua komponen selling (penjualan).

a. ITM (ideal target market).

Jualan itu harus tahu  market kita. Kita akan tahu ini berdasarkan data KTP.  Ditambah dengan kebiasaannya, atau hobi, sehingga kita bisa mengetahui target sasaran kita yang akan kita tuju.

b. Value. (nilai tambah).

Value ini adalah sesuatu yang bisa menjadi nilai tambah untuk menjawab dari the dream our customer. Value ini bisa kita tambahkan untuk produk kita (keunikan) dan ini bisa menjawab dari problem solving dari customer kita. Misalnya untuk bisnis martabak ketika  calon pembeli merasa cukup berat membeli martabak berkualitas dengan harga yang mahal, maka di sini  ada peluang kita, untuk  menciptakan martabak tidak semahal itu tetapi tetap berkualitas dimana harganya tetap lebih terjangkau.

 

Di tengah acara, Teddy melontarkan dua pertanyaan kepada audience, yaitu:

Pertanyaan Pertama: Mana yang lebih dahulu  yang harus dipersiapkan sebelum memulai bisnis, apakah produk atau market?.

Jawabannya adalah pasar dulu,  karena jika pasar sudah ada, maka produk tinggal masuk. Dengan adanya permintaan pasar,  maka akan diciptakan sebuah produk dan strategi apa yang akan dilakukan untuk menembus pasar tersebut.

Pertanyaan Kedua: Bisnis apa yang baik?

Bisnis yang baik adalah bisnis yang dibuka, bukan bisnis yang ditanyakan. Tidak terlalu penting bisnis apa yang akan dibuka, yang penting adalah jalankan sambil dipikirkan sistemnya. Jika semua persyaratan keterampilan di atas itu sudah bisa ditetapkan,  maka ini sejatinya kita sudah mengarah pada kemampuan untuk memiliki passive income atau active income.

Jika passive income rasanya kita sudah mengerti seperti halnya bisnis kost atau investasi bisnis dan lain-lain. Passive income ini bukanlah pilihan yang terakhir, karena ketika kita punya modal, maka ada  peluang untuk memiliki active  income yakni memulai dengan bisnis dengan berjualan (selling).

Bagaimana sebetulnya memulai (step up)  bisnis?

Beberapa hal yang penting, antara lain :

1). Memiliki passion.

Passion ini terkait dengan bakat dan minat kita. Jika anda minat terhadap suatu bidang, maka cobalah geluti dengan serius, atau jadikan menjadi kebiasaan-kebiasaan.                 

2). Memiliki Keunikan (unique).

Teddy  pun berterus terang hobinya adalah kuliner, dan senang mencoba makanan apapun, sehingga saat mulai bisnis, ia dengan passionnya terus menggali bagaimana agar martabak yang ia kembangkan dapat diterima pasar, dengan menawarkan perbedaan-perbedaan (keunikan) yang tidak dimiliki produk lain.

3). Added Value produk kita.

Kembangkan nilai tambah dari produk kita, misalnya dari sisi harga, rasa, jasa pengantaran, dll.  Yang penting adalah yang  tidak didapatkan dari  produk-produk sejenis lainnya.

4). High Market Demand.

Berbisnis itu mulailah dengan apa yang pasar bikin enak bukan sesuatu yang membuat kita enak atau kita penuhi permintaan pasar ini. Di sinilah gunanya kita berbisnis dengan kemampuan inovasi sesuai permintaan pasar.

5). Berbisnislah dengan tidak berhutang.

Jika bisnis mulai dari berhutang, maka kita akan kerepotan karena hutang itu sifatnya wajib dan harus dibayar setiap bulan sementara  bisnis yang kita jalani belumlah pasti. Yang direkomendasikan adalah memanfaatkan modal yang ada yang dimiliki.  Dan bisnis itu bisa dilakukan secara bertahap,  mulai dari yang kecil dan bisa berkembang dengan membuka berbagai jaringan.

6). Fokus dalam Berbisnis.

Jika kita fokus dalam berbisnis, Insya Allah akan berkembang dengan sendirinya. Jangan jadikan bisnis itu sampingan, maka hasilnya pun akan sampingan. Karena jika pikiran kita tidak difokuskan, maka kita memulainya dengan setengah-setengah.

7). Banyak belajar dan mengikuti Jaringan Bisnis.

Kembangkan investasi pengetahuan atau keterampilan kita bersama para pakarnya, dengan mengikuti workshop bisnis, seperti acara ini adalah sebuah pembelajaran

Dengan belajar dengan melalui berbagai media seperti cara instan atau praktis berbisnis, berbisnis tanpa utang. Atau bisa bergabung dengan grup WA  dan lain-lain.

Ada beberapa trik praktis bagaimana membangun 'Bisnis tanpa Modal', antara lain:

1. Bangun personality trust.

2. Ikut belajar dengan orang-orang yang sukses.

3. Menjadi reseller

Bisnis dengan modal, antara lain:

1. Joint Franchise Bisnis ini lebih mudah karena sistem SOP dan manajemennya sudah ada serta marketingnya.

2. Berjualan dari rumah. Di sini ada banyak keterbatasan. Kelemahannya menjual apa adanya.

3. Ghost chicken. Berjualan di rumah / di dalam gang, namun dengan menerapkan bisnis modern dan digital, dengan memanfaatkan kekuatan penjualan on-line dan delivery service. Di Bandung pun juga ada bisnis ayam geprek yang omzetnya ratusan juta rupiah.

Teddy mampu mengontrol jalannya bisnis yang sudah punya banyak cabang di berbagai kota dengan berbagai cara:

1. Dengan  cara  kasir  online dimana sistemnya sudah teraplikasi dengan aman bersama tim-tim yang sudah ditunjuk.

2. Tanamkan dan bangun dan terapkan culture perusahaan atau core value yang kepada pada karyawan yang dikontrol oleh supervisor.

Secara pribadi sebelum memulai bisnis yang dilakukan Teddy  antara lain:

1. Membangun kesepakatan dengan istri/ keluarga. Di sini harus ada frekuensi yang sama dan juga tentukan dream nya bersama-sama. 

2. Ingin berbagi lebih banyak lagi dengan hasil dari jualan bisnis ini. Sebagai ilustrasi Outlet Hawaii di Kopo itu 1 bulan  keuntungan bersihnya adalah sekitar 25 juta. Hal inilah yang menjadi semangat untuk menjadi entrepreneur  bagi  Teddy.

3. Jangan  dilupakan   ikut   campur  Allah dengan doa dan shalat istikharah.

4. Minta doa restu dari orang tua.

Selamat Mencoba!