Oleh : Andrian

Sebagai bagian dari tata kelola dana pensiun yang baik, Dapen Telkom telah menyelesaikan audit laporan investasi periode Juni 2020, dengan pencapaian ROI mencapai 0,75% (YTD) ditengah kondisi pasar modal yang bearish (IHSG -22,13% dan total ROI benchmark market -4,21%). Aset Investasi juga masih mengalami pertumbuhan sebesar 0,90% (CAGR 5 thn) yang di topang oleh tata kelola investasi yang prudent.

Walaupun begitu, seiring bertambahnya peserta pensiun setiap tahun dan semakin berkurangnya peserta aktif yang masih berkontribusi memberikan iuran, rasio pembayaran manfaat pensiun, THT dan manfaat lain (cash outflow) dibandingkan penerimaan pendapatan investasi (cash inflow) periode Juni 2020 mengalami kenaikan dari 89% pada Juni 2019 menjadi 111% pada Juni 2020 sebagaimana tabel dibawah.

Volatilitas pasar modal saat ini yang diakibatkan krisis ekonomi yang dipicu krisis kesehatan (COVID19) diperkirakan akan menekan pertumbuhan aset investasi dan menekan potensi penerimaan pendapatan investasi dimasa depan seiring semakin kecilnya yield instrumen fixed income. Hal ini dapat dilihat dari semakin kecilnya Repo Rate Bank Indonesia seiring upaya Bank Indonesia dan Pemerintah untuk menggerakkan perekonomian ditengah potensi perlambatan ekonomi Indonesia dan regional.

Volatilitas pasar dimasa depan diprediksi akan semakin meningkat akibat semakin kompleksnya kegiatan perekomonian global yang tidak hanya semata-mata kegiatan jual beli dan produksi barang ekonomi tapi juga saat ini sudah mencakup jasa keuangan dan turunan nya yang rentan mengalami shock disamping juga faktor politik yang terjadi di berbagai negara-negara maju di dunia yang akan berimbas pada perekonomian domestik.

Dimasa depan, Dapen Telkom akan meningkatkan ketahanan pendanaan melalui penerapan strategi investasi yang berpatokan pada regulasi yang ada (Peraturan yang diterbitkan oleh OJK dan Telkom selaku Pendiri), koordinasi yang erat dengan Telkom selaku pendiri terkait pendanaan dan efisiensi biaya operasional.